Assalammualaikum
wr.wb
Terima kasih sebelmunya telah singgah diblog saya disini saya akan menjelaskan tentang
gelombang penuh (full wave rectification) , dan setengah gelombang.
Untuk tidak memperpanjang waktu kita langsung saja ke penjelasannya..
Pengertian setengah gelombang
Level tegangan DC dari sinyal output pada penyearah setengah
gelombang kurang dari 50% dari sinyal inputnya karena outputnya hanya separuh
siklus dari sinyal inputnya. Level tegangan DC ini bisa ditingkatkan hingga
100% dengan menggunakan penyearah gelombang penuh. Rangkaian yang paling banyak
digunakan sebagai penyearah umumnya berbentuk rangkaian jembatan dioda seperti
ditunjukkan pada gambar
1.
Gambar 1 Rangkaian
jembatan penyearah gelombang penuh (full wave bridge rectifier)
Pada saat t = 0 hingga t = T/2, polaritas dari tegangan input,
vi, ditunjukkan pada gambar 2.Dengan polaritas tegangan input seperti
ditunjukkan pada gambar 2, membuat dioda D2 dan D3menjadi “on” sedangkan
dioda D1 dan D4 menjadi “off”. Dioda yang “on” diganti dengan short
circuit sedangkan dioda yang “off” diganti open circuit. Kita bisa lihat
bagaimana arus dapat mengalir melewati dioda D2 dan D3. Apabila keempat
dioda pada rangkaian tersebut ideal (tidak ada drop tegangan pada saat “on”)
maka tegangan input, vi, sama dengan tegangan output, vo(vo = vi).
Gambar 2 Jalur konduksi
yang dilewati arus pada saat siklus tegangan positif vi
Sedangkan pada saat siklus negatif, dioda D1 dan
D4 menjadi “on” sedangkan dioda D2 dan D3menjadi “off” seperti
ditunjukkan pada gambar 3. Arus mengalir dalam rangkaian melewati dioda
D2 dan D3. Hal penting yang perlu kita perhatikan pada gambar 3 adalah
pada sinyal outputnya (vo). Pada saat tegangan input vi bernilai negatif
ternyata tegangan output vo bernilai positifnya (vo = -vi) sehingga
menghasilkan sinyal positif yang kedua pada outputnya.
Gambar 3 Jalur yang
dilewati oleh arus listrik pada saat siklus tegangan negatif.
Perhatikan sinyal
outputnya bernilai positif.
Jadi, selama satu siklus penuh dari sinyal input vi, hasil
sinyal outputnya ditunjukkan pada gambar 4. Kita lihat pada gambar 4
seakan-akan sinyal input yang bernilai negatif dibalik menjadi bernilai positif
di outputnya.
Gambar 4 Bentuk
gelombang tegangan input dan output dari rangkaian penyearah gelombang penuh,
Karena area di atas sumbu horisontal dari sinyal outputnya
memiliki luas dua kali lipat sinyal output penyearah setengah gelombang, maka
level tegangan DC nya (tegangan rata-rata) juga menjadi dua kali lipat
VDC = 2 × VDC setengah gelombang = 2(0.318 Vm)
VDC = 0.636Vm untuk penyearah gelombang
penuh
Apabila kita menggunakan model dioda yang tidak ideal, misal
kita menggunakan dioda silikon, maka tegangan output tidak akan sama dengan
tegangan input karena tegangan inputnya akan dipotong untuk membuat dioda “on”
(VT, tegangan on). Karena pada saat siklus positif dan siklus negatif terdapat
dua buah dioda yang “on”, dengan menggunakan hukum Kirchoff tegangan (KVL) pada
jalur yang dilalui arus seperti ditunjukkan pada gambar 5, diperoleh persamaan
vi – VT – vo – VT = 0
vo = vi – 2VT
dan tegangan output maksimum adalah
Vomax = Vm – 2VT
Tegangan DC rata-rata dari outputnya apabila tegangan drop pada
dioda diperhitungkan
VDC = 0.636(Vm – 2VT)
Gambar 5 Menghitung
tegangan output apabila drop tegangan dioda diperhitungkan.
Pengertian gelombang penuh:
gelombang penuh adalah Rangkaian penyearah gelombang penuh yang juga banyak digunakan ditunjukkan pada gambar 6. Penyearah gelombang penuh tersebut hanya menggunakan dua dioda tetapi harus menggunakan trafo center tap (CT). Keluaran dari trafo CT dimasukkan ke rangkaian penyearah gelombang penuh yang terdiri dari dua buah dioda ini.
Gambar
6 Rangkaian penyearah gelombang penuh menggunakan trafo
center tap (CT)
Pada saat tegangan input vi bernilai positif dan diinputkan pada
lilitan primer dari trafo, maka rangkaian ekivalennya ditunjukkan pada gambar
7.
Ada dua keluaran tegangan dari trafo CT ini pada lilitan sekundernya. Kedua
keluaran ini memiliki bentuk gelombang yang sama apabila susunan polaritas dari
kedua tegangannya seperti ditunjukkan pada gambar 7.
Pada saat siklus tegangan
positif, dioda D1 “on” dan dioda D2 “off”.
Arus dapat mengalir
melewati dioda D1.
Sehingga tegangan output vo (atau tegangan pada
resistor R) memiliki bentuk yang sama dengan tegangan inputnya.
Gambar
7 Kondisi rangkaian pada saat siklus tegangan positif vi.
Pada saat siklus tegangan negatif, kondisi rangkaian ditunjukkan
pada gambar 8. Kali ini dioda D1“off” dan dioda D2 “on”, arus masih bisa
mengalir melewati dioda D2. Dan tegangan output, yaitu tegangan pada resistor
R, bernilai positif sesuai dengan polaritas vo yang telah ditentukan.
Jadi, rangkaian ini memiliki fungsi yang sama dengan rangkaian penyearah
gelombang penuh pada gambar 1.
Gambar
8 Kondisi rangkaian pada saat siklus tegangan negatif vi
Sekilas, penyearah gelombang penuh dengan trafo CT ini terlihat
lebih ringkas karena hanya menggunakan dua buah dioda. Tetapi untuk rangkaian
dengan kebutuhan daya yang tinggi, trafo CT tersedia dalam ukuran yang sangat
besar dan harganya yang mahal. Konsekuensinya, rangkaian penyearah dengan trafo
CT ini lebih umum digunakan untuk membuat power supply daya rendah (low power).
Demikianlah penjelasan Penyiarah
Gelombang penuh (Full Wave Rectification) dan setengah gelombang semoga bermanfaat, TERIMA KASIH :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar